Abstract
Latar Belakang: Kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis cacing parasit di usus. Spesies ini termasuk dalam kategori Soil Transmitted Helminth (STH) karena perkembangan telur atau larva spesies tersebut membutuhkan tanah untuk berkembang menjadi bentuk yang infektif. Metode paling sederhana untuk memeriksa telur cacing Nematoda Usus adalah metode natif. Metode ini menggunakan reagen Eosin 2% untuk mengamati berbagai komponen pemeriksaan pada preparat atau sediaan. Dibutuhkan pewarnaan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan eosin karena sifatnya yang tidak mudah terurai dan menghasilkan limbah yang berbahaya. Salah pewarna telur cacing STH yaitu angkak merah. Pewarna angkak merah memiliki zat berupa antosianin yang mampu mewarnai telur cacing STH. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak aquades angkak merah dapat berfungsi sebagai zat warna untuk mendeteksi infeksi SHT dalam pemeriksaan feses. Metode : Penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dengan karakteristik deskriptif kategorikal, dengan memvariasikan konsentrasi ekstrak angkak merah (murni, 1:1, 1:2, dan 1:3) dan pH Pewarna (asam dan basa). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pewarna yang paling efektif yaitu ekstrak angkak merah dengan perbandingan 1:3 dengan pH asam berfungsi sebagai pengganti yang efektif untuk reagen Eosin 2% dalam pewarnaan telur cacing STH. Kesimpulan : Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak aquades angkak merah dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk mengidentifikasi telur cacing STH.References
Aida, F., Salman, & Hilmi, I. L. (2023). Review: Potensi Penggunaan Bahan Alam Sebagaiterapi Komplementer Alternatif Pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(1), 82–89.
Apriani, I. (2016). Angkak Beras Merah dan Teh (Camellia sinensis) Sebagai Pewarna Alternatif Preparat Basah Jaringan Tumbuhan. Jurnal Bioilmi, 2(1), 59–65.
Artanti, L. Y., Sungkawa, H. B., Djohan, H., Nuswantoro, A., & Alfianita, R. (2024). Potensi Air Perasan Batang Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) Sebagai Alternatif Pewarnaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminth. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(4), 1033–1041.
Hastuti, P., & Haryatmi, D. (2021). Efektivitas Rendaman Daun Jati (Tectona grandis Linn.f) Dalam Mewarnai Stadium Telur Parasit STH (Soil Transmitted Helminth). Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), 10(2), 41–47.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Kementerian Kesehatan RI.
Munawaroh, S., & Shofi, M. (2023). Modifikasi Pewarna Alami Ekstrak Etanol Sappan Lignum pada Pewarnaan Soil Transmitted Helminth Pengganti Eosin 2%. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 11(2), 1553–1562.
Munawaroh, S., Shofi, M., & Malasari, T. N. (2022). Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Feses Siswa SDN Plosokerep 2 Kota Blitar Setelah Pengobatan Albendazole. Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan Dan Analisisnya, 3(1), 8–15.
Nadhira, F. F., Rahmat, M., Mulia, Y. S., & Rismiarti, Z. (2023). Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis) Sebagai Alternatif Pengganti Eosin dalam Pemeriksaan Telur Cacing Golongan Soil Transmitted Helminths. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 165–171.
Nizar, M., Hamtini, H., & Alifah, U. (2023). Optimalisasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Alternatif Eosin 2% Untuk Pemeriksaan Telur Cacing Ascaris lumbricoides. Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 9(2), 169–177.
Nurhidayat, & Silviani, Y. (2022). Pengaruh Penambahan Oksidator Pada Air Rendaman Angkak dan Daun Jati Terhadap Hasil Modifikasi Pewarnaan Gram. Jurnal Analis Kesehatan, 11(2), 85–91.
Puspita, D., Putri, I. K., Al-Janati, F. H., & Mulyanto, M. M. (2020). Isolasi, Identifikasi Pigmen, dan Analisis Aktivitas Antioksidan Pigmen Monascus (Ascomycota). Jurnal Biologi Papua, 12(2), 102–108.
Shofi, M., Munawaroh, S., & Febriansyah, M. P. (2024). Modification of Natural Dyes from Ethyl Acetate Extract of Red Angkak in Observations of Soil-Transmitted Helminth Eggs. Journal Of Biology Education, 7(2), 179–186.
Wahyuni, R. A., Rizqina, A., Nurbidayah, & Sari, P. K. (2024). Efektifitas Rendaman Daun Andong (Cordyline fruticosa (L) A. Chev) Sebagai Pengganti Eosin 2% Pada Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths (STH). Klinikal Sains: Jurnal Analis Kesehatan, 12(1), 10–16.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Â
ISSN Print:Â 2355-6498
ISSN Online:Â 2442-6555
Printed by LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiyata Kediri