PERBAIKAN ESTETIKA DAN RETENSI GIGI TIRUAN MENGGUNAKAN PRECISION ATTACHMENT RETAINED REMOVABLE PARTIAL DENTURE
anindita apsari
Abstract
Pendahuluan: Keadaan klinis penderita dengan kehilangan banyak gigi posterior memerlukan perencanaan perawatan yang optimal agar penderita nyaman menggunakan gigi tiruan tersebut. Dengan kemajuan ilmu kedokteran gigi, sisa gigi yang ada dapat digunakan sebagai abutment suatu gigi tiruan. Precision attachment retained removable partial denture atau biasa disebut hybrid prothesis menggunakan sisa gigi asli sebagai abutment untuk mengembalikan fungsi pengunyahan pasien yang mengutamakan estetika dan retensi. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan melaporkan penatalaksanaan kasus dan prosedur klinis secara bertahap dalam pembuatan precision attachment retained removable partial denture rahang atas. Kasus: Seorang wanita berusia 55 tahun, datang ke klinik dokter gigi dengan keadaan klinis pada rahang atas tersisa gigi 11,12,13,21,22,23,24. Gigi hilang 14,15,16,17,18,25,26,27,28. Penderita ingin dibuatkan gigi tiruan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan yang baik secara estetik. Penggunaan precision attachment retained removable partial denture pada rahang atas dipilih karena keadaan klinis dan periodontal gigi 12,13,23,24 baik digunakan sebagai abutment. Precision attachment digunakan untuk retensi gigi tiruan yang secara estetik sangat baik karena tidak memerlukan cengkeram kawat. Tatalaksana kasus: Gigi 12,13,23,24 dipreparasi untuk dijadikan gigi abutment yang dipasang splint crown. Precision attachment berupa ball diletakkan di distal splint crown 13 dan 24. Splint crown 12,13 dan 23,24 dipasang coba, kemudian dicetak fungsional lagi dengan bahan cetak elastomer putty dan light body. Prosedur selanjutnya pembuatan metal frame untuk gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) dan pasang coba susunan anasir gigi tiruan. Setelah dipasang coba, GTSL metal frame di processing di dental laboratorium, kemudian insersi hybrid prothesis. Kesimpulan: Penderita merasa puas dengan estetik dan retensi gigi tiruan yang baik dan kenyamanan dalam pengunyahan.
Susanti, Laura. 2001. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan untuk Keberhasilan Gigi Tiruan dengan Kaitan Presisi (Precision Attachment). Jurnal PDGI. 51: 33-6.
Staubli, P E and Bagley, D. 2002. Attachment and Implant: Reference Manual. Attachment International, Inc.
Nallaswamy Deepak. 2014. Textbook of Prosthodontics. Jaypee Brothers Medical Publisher .New Delhi. P: 490-97, 528-41,720-38
Sterngold. 2004. How to select partial denture attachment. Downloaded from: http://www.sterngold.com
Preiskel, HW. 2012. Precision Attachment in Dentistry. 4th Edition. St.Louis: The C.V. Mosby Co. p.41-111
Highsmith, M. J., Kahle, J. T., & Miro, R. M. 2018. Atlas of Amputations and Limb Deficiencies: Surgical, Prosthetic, and Rehabilitation Principles. American Academy of Orthotists and Prosthetists.
Parnaadji, Rahardyan. 2012. Perawatan Hybrid Prosthesis Dengan Precission Attachment Pada Kasus Fraktur Gigi Tiruan Tetap. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Jember. 9(2): 58-64.
Permatasari, Nina dan Dammar, Irfan. 2020. Hybrid Prosthesis: a literature review. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. 9(2): 96-100.
Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. 2016. Contemporary Fixed Prosthodontics. 5th Edition. Elsevier.
Siagian, K. V. 2016. Kehilangan sebagian gigi pada rongga mulut. E-Clinic, 4(1).
Street. KH. Wahid Hasyim 65 Kediri East Java Indonesia Postal Code: 64114 Email: jurnalwiyata@iik.ac.id Phone. 0354 773299/773535 ext 303 Fax. 0354 721539 CP Ainun N 085808350824 WA ONLY