Abstrak
Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman herbal dengan potensi tinggi, baik untuk kesehatan maupun ekonomi. Kandungan bioaktifnya, seperti antosianin dan flavonoid, berperan sebagai antioksidan yang mampu membantu menurunkan tekanan darah serta mengontrol kadar gula darah. Namun, pemanfaatan pascapanen bunga telang di Desa Sumberagung Kecamatan Wates Kabupaten Kediri masih terbatas, karena masyarakat, khususnya kelompok lansia penderita hipertensi dan diabetes melitus umumnya hanya mengenalnya sebagai tanaman hias atau minuman sederhana tanpa pengolahan lebih lanjut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai budidaya serta pengolahan pascapanen bunga telang menjadi produk yang higienis dan bernilai tambah. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, praktik budidaya, pelatihan pascapanen, dan demonstrasi pengolahan hasil. Data diperoleh melalui observasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan antusiasme warga. Lansia yang sebelumnya hanya mengenal bunga telang sebagai pewarna alami mulai memahami manfaatnya bagi kesehatan serta tertarik menanam dan mengolahnya. Selain itu, muncul gagasan pengembangan usaha kecil berbasis produk olahan bunga telang. Kegiatan pengabdian masyarakat tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi lokal. Untuk menjaga keberlanjutan program ini diperlukan pendampingan melalui pengurus PKK, maupun kelompok tani, serta berkolaborasi dengan kader posyandu, agar pemanfaatan bunga telang dapat menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan.